Mengenal 8 Aspek Fitrah menurut Fitrah Based Education

Daftar Isi: [Show]

Para pakar pendidikan menyebutkan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh faktor Nature (pembawaan/warisan genetik) dan Nurture (stimulasi lingkungan). Dalam konsep islam pun, baik nature maupun nurture harus berjalan beriringan. 

Dari Abu Hurairah, dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda: 'Seorang bayi tidak dilahirkan (ke dunia ini) melainkan ia berada dalam kesucian (fitrah). Kemudian kedua orang tuanyalah yang akan membuatnya menjadi Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi. 

Definisi Fitrah

Kata fitrah sering dimaknai suci dan potensi. Secara etimologis fitrah di definisikan perangai, tabiat, kejadian asli. Ust. Harry Santosa menyebutkan bahwa Fitrah adalah islamic concept of human nature. Sejak lahir manusia telah membawa pokok kebaikan untuk menjalani peran peradaban spesifiknya dalam rangka mencapai maksud pencipta untuk menjadi Hamba Allah dan Khalifah di muka bumi.

8 Aspek Fitrah dalam Diri Manusia

Ust. Harry Santosa dalam bukunya Fitrah based education mengklasifikasikan fitrah dalam diri manusia menjadi delapan asfek fitrah yaitu sebagai berikut;


Mengenal 8 Aspek Fitrah menurut Fitrah Based Education 

1. Fitrah Keimanan

Image by Samer Chidiac from Pixabay 



Fitrah keimanan diartikan pada kecenderungan manusia untuk beriman atau bertuhan. Hal ini merujuk pada salah satu ayat dalam Al Quran surat Al-Araf ayat 172 yang berbunyi;

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.

Ayat ini menceritakan tentang kesaksian manusia tentang Allah sebagai Tuhannya. Juga menegaskan bahwa fitrah keimanan bahkan sudah terinstal sejak di alam rahim.

Baca juga: 4 Tahapan Membangkitkan Fitrah Keimanan

2. Fitrah Jasmani (Fisik dan Indera)

Image by Yuliya Harbachova from Pixabay 

Setiap anak lahir dengan pembawaan fisik yang aktif dan suka bergerak dan panca indera yang senang berinteraksi dengan bumi dan kehidupan. Setiap anak pada dasarnya suka kesehatan. Setiap indera juga suka menerima input yang membahagiakan.

Allah menciptakan fisik dan jasmani manusia cukup untuk menjalani perannya di muka bumi. Sejak dalam kandungan seorang bayi telah dipersiapkan fisiknya  termasuk metabolismenya untuk menjalani kehidupannya di dunia. Menurut Ane Murphy dalam risetnya menyatakan bahwa tubuh ibu seolah menjadi kotak surat bagi seluruh informasi dunia di luar rahim yang akan dihuni kelak oleh sang bayi.

Riset lain menyebutkan bahwa kondisi tubuh serta metabolisme masyarakat di daerah pesisir berbeda dengan masyarakan yang hidup di daerah perkebunan dan pertanian. Karenanya jika selama kehamilan sang ibu hidup di daerah pesisir yang banyak majanan laut, maka bayi mempersiapkan seluruh sel tubuh agar bisa hidup di daerah pesisir.

Contoh lain dari fitrah fisik yang terinstal dalam diri manusia adalah kenyataan bahwa setiap bayi menyukai pola hidup sehat dan kebersihan. Ia akan menangis ketika merasa risih karena pakaiannya kotor atau basah. Setiap bayi pun biasanya senang bangun sebelum subuh. Namun disinilah terkadang orangtua kurang peka atau melalaikannya dengan suka menyuruh anak tidur kembali dan tidak segera langsung mengganti baju atau popok yang telah kotor.


3. Fitrah Perkembangan

Image by jty11117777 from Pixabay 


Dalam buku Fitrah based education, Ust Harry Santosa menyebutkan bahwa perkembangan manusia memiliki tahapan, ada masa emas bagi fitrah tertentu. Tahapan fitrah perkembangan ini mengikuti kronologis usia sebagaimana yang disebutkan dalam Al Quran, yaitu 

  1. 0-2 tahun (masa di dalam kandungan, masa menyusui).
  2. 2-7 tahun (masa paska menyusui sampai pada perintah shalat) 
  3. 7-10 tahun (masa setelah perintah shalat sampai masa boleh dipukul karena meninggalkan sholat)
  4. 10-14 tahun atau disebut pre-aqil baligh (masa menjelang aqilbaligh)
  5. >14 tahun ke atas (sampai ratarata tiba masa aqilbaligh)
Setiap masa itu ada cara dan tujuannya masing masing. Inilah fitrah perkembangan dimana semua upaya  dan tujuan menumbuhkan fitrah harus sesuai tahapan fitrah perkembangan. Karena peran pendidikan adalah menumbuhkan fitrah anak, maka proses pendidikan sebaiknya mengikuti sunatullah tahapan waktu.

Kaidah dalam pendidikan anak adalah bahwa anak yang dituntaskan haknya ketika masa anak-anak, maka mereka akan menunaikan kewajibannya ketika dewasa.

 

4. Fitrah Belajar dan Bernalar

Image by Artist and zabiyaka from Pixabay 


Tiap bayi yang lahir dengan memiliki potensi fitrah belajar. Setiap bayi adalah pembelajar dan penjelajah tangguh yang serius dan punya rasa curious. Tidak ada seorang bayi yang putus asa dalam belajar merangkak hingga berjalan dan berlariTugas kita hanya memberi ruang yang aman dan selamat bagi ketuntasan eksplorasi belajar, penjelajahan dan rasa keingintahuannya. 

Sejak langit dan bumi diciptakan dan adam ditempatkan diatasnya, Maka yang pertama Allah berikan adalah mengajarkan Adam. Allah mengajarkan nama-nama semua benda. Inilah fitrah belajar yang Allah berikan sebagai bekal penting bagi makhluk yang ditakdirkan menjadi khalifah di bumi.

Banyak orang yang menyangka kemampuan manusia yang utama adalah adaptasi, padahal semua binatang dan tumbuhan juga bisa beradaptasi. Kemampuan manusia yang utama adalah mengelola, mengklasifikasi, menginovasikan serta mewariskan  pengetahuannya sebagai prodek dari fitrah belajarnya. 


5. Fitrah Seksualitas dan Cinta

Image by Bessi from Pixabay 


Fitrah Seksualitas adalah bagaimana seorang bersikap, berpikir, bertindak sesuai gendernya. Secara fitrah seksualitas, seseorang hanya dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan. Tidak ada jenis kelamin lainnya. Jikalaupun ada yang mengatakan bahwa homo atau lesbian itu bawaan lahir maka sesungguhnya itu adalah penyimpangan fitrah.

Fitrah seksualitas yang tumbuh paripurna kelak akan menjadi peran keayahbundaan yang sejati. Peran keayahan bagi anak laki-laki. dan peran keibuan bagi anak perempuan. Mereka masing-masing akan beradab pada pasangannya dan anak keturunannya.

 

6. Fitrah Individualitas dan Sosial

Image by Dimitris Vetsikas from Pixabay 

 Fitrah Individualitas adalah sifat dan potensi manusia untuk menjadi makhluk individu, berupa ego, konsep diri secara individual yang kelak menjadi self esteem, self confidence dll yang apabila tumbuh paripurna akan melahirkan jiwa yang siap menjadi imam dan sekaligus menjadi makmum.

Anak yang ketika kecil dirabut hak individu nya kelak dewasa tumbuh menjadi anak yang tidak menunaikan kewajiban sosialnya. Bentuk fitrah insividualitas yang tumbuh itu bisa dua hal yaitu menjadi peragu, lamban mengambil keputusan, konsep tentang dirinya buruk dll. Atau sebaliknya, yaitu menjadi sangat egois, sesekali kekanakan, caper, merasa paling berjasa, sulit berkolaborasi dan bersinergi.

Fitrah individualitas yang tumbuh baik di usia 0-6 tahun justru akan membangkitkan fitrah sosialitas pada usia 7 tahun ke atas, saat anak sudah mumayiz dan menyadari adanya dunia diluar dirinya.


7. Fitrah Bakat

Image by tookapic from Pixabay 


Setiap anak memiliki pembawaan yang unik yang melekat. Fitrah bakat adalah potensi yang terkait dengan misi hidup spesifik atau peran peradaban spesifik seseorang di muka bumi. Karenanya sering disebut dengan panggilan hidup.

Hebat belum tentu bakat. Karena sesungguhnya keistimewaan dan kekuatan seseorang bukan diukur dari hebat dan kompetennya seseorang dalam sebuah bidang, namun diukur dari seberapa bahagianya ia dalam menjalaninya. Aktivitas produktif yang dilakukan dengan penuh bahagia itulah keistimewaan dan kekuatannya yang akan membawanya pada puncak kinerja perannya. Sebaliknya, jika anak-anak nampak semakin tidak bergairah dan ingin cepat cepat mengakhiri suatu aktifitas produktif, maka itu bukanlah bakat atau panggilan hidupnya.

Perhatikanlah dari bagaimana anak-anak menjalani aktifitasnya, catat aktivitas mana yang membuat ia bahagia dan produktif.


8. Fitrah Bahasa & Estetika

Image by Pezibear from Pixabay 


Setiap anak memiliki sense of aesthetics rasa keindahan dan menyukai keindahan. Setiap anak juga diberi kemampuan berbahasa sebagai alat ekspresi keindahan. Mendidik keindahan bertutur, bercerita dan bernarasi adalah bagian penting pendidikan peradaban. 

Berbahasa yang baik bukan hanya sekedar berkomunikasi tapi kehalusan dan kesantunan budi, kemampuan menggerakan dengan narasi dan mengharmonikan kehidupan. Maka penguatan kedua fitrah ini adalah dengan penguatan bahasa ibu dan bacaan atau kisah bersastra baik dan indah.

Banyak pakar menyatakan bahwa bahasa ibu telah tumbuh baik jika anak mampu mengekspresika perasaan dan gagasan dengan utus sebelum usia 7 tahun. 


Penutup

Karena mendidik berbasis fitrah sangat menghargai keunikan anak termasuk keunikan orangtua dan lingkungannya, maka Orangtua akan memerlukan waktu lebih banyak untuk menemani anak baik kualitas dan kuantitas.  Maka penting untuk orangtua mulai menggali dan mengenali potensi dalam diri dan keluarga untuk memaksimalkan peran kita masing masing di bumi ini.

Everybody is a genius. But if you judge a fish by its ability to climb a tree, it will live its whole life believing that it is stupid. -Albert einstein


Referensi : Buku Fitrah Based Education & Workshop

edundu

 

Komentar

  1. Hallo Edundu.com thank you so much atas sharingnya, saya suka banget sama website ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah mampir. Semoga bermanfaat ya bun :)

      Hapus
  2. masyaallah. halo kak
    saya suka sekali dengan blog kakak ini. sangat membantu memberikan medis pelajaran bagi anak saya juga kak. thank you so much .
    semoga segala aktivitas kakak selalu lancar dan sehat selalu kak.

    oh iya izin tanya kak.. bolehkah saya bagi juga karya printabel kakak kepada saudara saya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah aamiin. Semoga kebaikan juga untuk mba yg mendoakan.

      Boleh mba silahkan d share printable nya dengan senang hati

      Hapus