9 Permainan Favorit Untuk Melatih Motorik Kasar Anak
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2013, disebutkan ada 6 aspek perkembangan anak yang harus diperhatikan dalam perkembangan anak usia dini yaitu: Nilai Agama dan Moral, Fisik-Motorik, Kognitif, Bahasa, Sosial-Emosional, dan Seni.
Kegiatan belajar anak usia dini seyogyanya tidak hanya terfokus pada kemampuan intelektualnya saja. Tapi harus mampu mencakup ke-enam aspek tersebut.
Di era pandemi ini, kehadiran teknologi menjadi tantangan sendiri bagi orangtua. Di satu sisi teknologi bisa sangat membantu, namun di sisi lain banyak anak yang menjadi ketergantungan dengan gadget seperti hasil survei yang dilakukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Tentang Pemenuhan Hak dan Perlindungan anak pada Masa pandemi Covid-19 yang menyebutkan bahwa;
Hasil survei memberikan gambaran bahwa anak banyak mengunakan gadget diluar kepentingan belajar.
Orang tua mengizinkan anak menggunakan gadget selama Pandemi Covid-19 selain untuk belajar 76,8% dengan alasan sarana mencari pengetahuan 74,1%, sarana informasi 70,4%, bisa membuat video tulisan dan aktivitas produktif lainnya 44,9%. Akan tetapi, anak menggunakan gadget paling sering untuk chatting dengan teman 52%, nonton youtube 52%, mencari informasi 50%, bersosial media 42% dan lainnya. Dan sepengetahuan orang tua yang sering di akses oleh anak selama menggunakan gadget mencari informasi 71,6%, nonton youtube 60,4%, main game 59%, chatting teman 45,8% dll.
Oleh karena itu, peran orangtua dalam mengurangi anak dari aktivitas berlebihan dalam penggunaan gadget sangat diperlukan. Orangtua sebaiknya banyak mengarahkan anak pada permainan aktivitas fisik yang menyenangkan dan bermanfaat.
Manfaat Melatih Motorik Kasar
Kemampuan motorik dapat dikelompokkan menjadi dua pokok bahasan yaitu
kemampuan motorik halus dan kasar. Motorik halus merupakan aktivitas yang dilakukan
dengan penggunaan otot kecil seperti menulis, menggambar, mewarnai, dan kegiatan
lainnya. Adapun motorik kasar mencakup kemampuan gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, lincah, lokomotor, non-lokomotor, dan mengikuti aturan.
Permainan dengan aktifitas fisik memiliki banyak manfaat seperti halnya yang diungkapkan dalam penelitian bahwa;
Permainan dengan aktifitas fisik secara signifikan mempengaruhi kemampuan motorik kasar, melatih toleransi, dan sikap kooperatif anak (Ramdani&Azizah, 2019), bahkan aktifitas fisik yang terukur pada anak-anak mencegah penyakit kronis jangka panjang (Hermendez-Ricon dkk, 2018). Dalam Pahendra, Hadija dkk, 2021.
1. Bermain Sepeda
 |
| Alexey Demidov from Pexels |
Sepeda adalah salah satu permainan yang banyak digemari anak-anak. Saat bersepeda, anak melakukan beberapa kegiatan seperti mengayuh, menyetir, mendorong dan aktivitas lainnya yang memilki banyak manfaat untuk melatih fisik motorik anak juga belajar melatih keseimbangan, konsentrasi, melatih koordinasi telinga, mata, sendi dan otot serta melatih mental.
Belajar bersepeda bisa dimulai dari usia 2 tahun, jangan lupa untuk memilih jenis sepeda yang sesuai dengan usia anak. Anda bisa memilih sepeda roda tiga ataupun balance bike terlebih dulu.
Balance bike memiliki perbedaan dari sepeda pada umumnya yaitu tidak memiliki rantai dan pedal. Anak hanya perlu menapakan kaki lalu mendorong dan menjaga keseimbangannya. Beberapa sumber menyebutkan bahwa balance bike ini lebih efektif daripada sepeda beroda tiga, karena anak sudah terbiasa menjaga keseimbangan saat menyetir sepeda. Sehingga, transisi ke sepeda pedal roda dua menjadi lebih mudah.
2. Berenang
 |
| Tookapic from pixabay |
Kebanyakan anak senang bermain air, selain menyenangkan ternyata berenang ini memang punya banyak manfaat untuk kesehatan dan perkembangan fisik. Oleh karena itu, saat ini banyak orangtua mengenalkan anak pada aktivitas berenang dari usia dini bahkan ada kelas-kelas berenang khusus untuk bayi. Namun harus tetap perhatikan kesiapan masing-masing anak.
3. Bermain Lempar Tangkap Bola
 |
| Anete Lusina from Pexels |
Permainan lain yang bermanfaat untuk melatih motorik kasar adalah bermain lempar dan tangkap bola. Selain untuk melatih otot, juga baik untuk kemampuan kordinasi mata, tangan dan kaki serta keseimbangan. Permainan ini dapat dilakukan secara sederhana mulai dari dua orang atau lebih. Jika lebih dari dua orang, ajak anak-anak berdiri membentuk lingkaran atau berhadapan dan secara bergantian melemparkan bola. Jangan lupa untuk memberi jarak antara satu ke yang lainnya. Dengan begitu anak akan belajar berkonsentrasi agar lemparan bolanya tepat sasaran dan berkonsentrasi menangkap bola agar tidak terjatuh.
 |
| Quang Nguyen Vinh From Pexels |
Latihan lempar tangkap bola ini juga dapat dikemas dalam permainan basket atau bowling. Ajak anak untuk memasukan bola kedalam keranjang atau ajak untuk melempar bola sampai pin bowling terjatuh.
4. Mainan Panjat & Bergelayut
 |
| Bulat Kamihov From Pexels |
Memanjat juga memiliki segudang manfaat untuk fisik motorik anak. Selain itu dapat juga melatih mental dan mengenalkan ketinggian. Mainan panjat dan bergelayut biasanya bisa kita temui di playground.
Latihan memanjat bisa dimulai dengan menggunakan barang sederhana yang ada di rumah seperti kursi, kasur ataupun tangga dengan pendampingan. Utamakan selalu keamanan dengan mendampingi anak saat bermain panjat ini dan mengkondisikan lingkungan yang kondusif. Bisa dengan menyimpan beberapa matras busa atau bantal disekeliling area panjat. Jangan lupa untuk memberi tahu anak apa saya yang boleh dan tidak boleh di naiki.
Atau jika di rumah memungkinkan, sediakan mainan panjat brakiasi agar anak tetap betah di rumah di masa pandemi ini.
Mainan brakiasi ini biasanya memiliki beragam tipe tergantung produsen, Anda bisa menyesuaikannya dengan kebutuhan dan situasi di rumah.
5. Lomba Lari
 |
| Raman Talpada from Pixabay |
Dilansir dari beberapa sumber, selain melatih motorik lari juga bermanfaat untuk menghindarkan anak dari obesitas, penyakit jantung serta mempertajam fungsi otak. Permainan lari bisa di kreasikan dengan bermain petak umpet, lomba lari cepat mencapai sesutu atau lari melewati beberapa rintangan yang sudah disediakan.
6. Bermain Lompat
 |
| Cotrin From Pixabay |
Secara naluriah anak-anak sangat senang bermain lompat-lompat, Oleh karena itu sering kita jumpai mereka melompat lompat di atas kasur ataupun di sofa. Jika memungkinkan, ada baiknya sediakan trampolin agar kegiatan melompat menjadi lebih kondusif. Atau bisa juga di ajarkan bermain lompat tali menggunakan tali skipping. Sekarang tersedia mini trampoline yang cocok untuk di rumah dan model tali kipping khusus anak yang lucu-lucu.
 |
| Lindsrw From Pixabay |
 |
| Cottonbro from Pexels |
7. Permainan Tradisional
Permainan tradisional juga tidak kalah menyenangkan dan bermanfaat lho! Didalam permainan tradisional banyak terdapat aktifitas fisik seperti melompat, berlari, berjongkok seperti dalam permainan;
- Engklek
Engklek ini biasanya dibuat menggunakan kapur tulis. Permainan tradisiona ini mempunyai manfaat bagi motorik anak karena dalam permainannya anak diharushan berjinjit dan melakukan gerakan melompat.
 |
| Kathas_Photo From Pixabay |
- Lompat Tali karet
Permainan lompat tali ini basanya menggunakan karet yang sudah di rangkai sampai menjadi panjang, kemudian dimainkan bersama teman. Selain menyenangkan, gerakan melompat saat bermain permainan ini tentunya memiliki manfaat untuk fisik anak.
- Petak Umpet
Permainan yang ini pasti sudah tidak asing lagi. Permainan yang sederhana tanpa harus menggunakan alat apapun membuat permainan ini tak lekang oleh waktu. Dalam permainan ini terdapat aktifitas fisik seperti berlari, berjongkok, melakukan gerakan bersembunyi agar tidak tertangkap yang membutuhkan kelenturan tubuh.
- Bermain Layangan
- Gobak Sodor
Permainan gobak sodor ini dilakukan secara kelompok. Satu kelompok setidaknya terdiri dari empat orang. Masing-masing kelompok harus menjaga garis pertahanannya, juga harus mampu menembus garis pertahanan kelompok lawan.
8. Bermain keseimbangan
 |
| Ivan Samcov From Pexels |
 |
| klaten.lazuardialfalah.sch.id |
Ayu Wulandari, Ari Wibawa dan Dewa Ayu dalam majalah ilmiah fisioterapi menyebutkan bahwa
keseimbangan anak dapat kita optimalkan dengan terapi bermain, karena pada saat bermain anak akan menggerakan seluruh anggota gerak tubuhna dan melakukan gerakan-gerakan motorik kasar. Permainan papan keseimbangan dapat meningkatkan keseimbangan dinamis pada anak yang akan berdampak positif bagi kehidupan anak di masa mendatang.
9. Hula hop
 |
| Yan Krukov from Pexels |
Menurut Ujang Rohiman dalam jurnal penelitian pembelajaran menerangkan bahwa
Beberapa gaya yang dihasilkan saat bermain hula hoop adalah gaya gravitasi dan inersia, Olahraga ini tidak hanya meningkatkan metabolisme tubuh dan kekuatan otot perut tapi juga dapat membakar kalori. Beberapa penelitian tentang hula hoop menyimpulkan bahwa hula hoop dapat meningkatkan motor ability pada anak sekolah dasar.
Klik tombol dibawah ini untuk melihat produk penunjang aktifitas motorik anak.
Referensi:
- Bank Data KPAI : Hasil Survei KPAI 2020 Tentang Pemenuhan Kebutuhan Anak Selama Pandemi COVID-19
- Pahendra, Hadija, dkk. Sirkuit Bola Keranjang: Permainan untuk Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini. (Jurnal Obsesi: Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 5. 2021). https://obsesi.or.id
- Ayu Wulandari, Ari Wibawa dan Dewa Ayu dalam Majalah Ilmiah Fisioterapi Vol 4
- https://sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/jenis-jenis-permainan-tradisional-untuk-melatih-motorik-anak.html
Komentar