Keuntungan dari 'kegiatan memasak' bagi anak

Daftar Isi: [Show]




Masih sedikit orangtua yang menyadari bahwa dapur bisa dijadikan tempat efektif untuk meningkatkan berbagai macam aspek kemampuan anak. Sebagian masih beranggapan bahwa anak yang cerdas adalah anak yang mampu dengan tekun duduk bersama buku-buku. Padahal, keterampilan anak bukan hanya perihal kognitif saja, karena banyak sekali jenis keterampilan lain yang penting untuk dikembangkan sejak dini melalui berbagai aktivitas belajar yang menyenangkan, salah satunya yaitu memasak.

foto by Ocmomblog


Melibatkan si kecil untuk ikut beraktifitas di dapur dan memasak bersama memberikan banyak manfaat bagi perkembangan si kecil, beberapa diantaranya yaitu;



1. Mempererat bonding antara orangtua dan anak

Kelekatan anak terhadap orangtua berperan penting dalam pembentukan konsep diri si kecil. Oleh karena itu, kebersamaan bersama anak perlu dijaga bukan hanya kualitasnya tapi juga kuantitas. Agar kebersamaan itu lebih variatif dan edukatif, orangtua bisa mengajak anak untuk belajar memasak  sesuai tingkatan usianya mulai dari kegiatan sederhana seperti memotong, menumbuk sampai kegiatan yang lebih menantang lainnya. 

2. Melatih keterampilan hidup / practical life skill

Memasak adalah salah satu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari. Membiasakan anak memasak dari kecil sesuai kemampuannya sama halnya seperti membekali kemandirian anak untuk mampu bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhannya di kemudian hari. jangan lupa, ajak juga anak untuk merapikan dan membersihkan kembali alat dan bahan yang sudah digunakan. Dengan cara ini anak akan terbiasa untuk bertanggung jawab bahkan dari hal-hal sederhana.

3. Melatih kemampuan sensori- motor

Kegiatan menumbuk, menuang bahan, mengaduk, meremas dan lainya dalam memasak dapat melatih kemampuan indra dan motorik halus anak dimana anak dengan senang dan leluasa menggerakan otot-otot tangan dan jari mereka serta mempertajam konsentrasi dan kordinasi dengan berbagai indera. 

Melatih kemampuan indra manusia yaitu penglihatan (mata), penciuman (hidung), pendengaran (telinga), perabaan (kulit) dan perasa/pengecapan (lidah), serta ditambah dengan pergerakan (proprioseptif: otot dan sendi) serta keseimbangan (vestibular: telinga bagian dalam) serta kemampuan motorik halus sejak dini dengan memasak ini sangat berguna untuk membangun hubungan syaraf di otak, mempersiapkan keterampilan selanjutnya seperti menulis, melukis, berketerampilan seni, memakai baju dan sepatu sendiri dan kegiatan sehari-hari lainnya.

4. Belajar matematika & sains dengan cara yang menyenangkan dan real

Memahami resep dan prosedur masak step by step, mengukur bahan, memperhitungkan waktu, mengamati perubahan, mengamati sebab-akibat dicampurkannya berbagai bahan, misalnya mengapa terlalu banyak atau terlalu sedikit campuran tepung bisa membuat adonan jadi gagal. Apa yang terjadi jika coklat di panaskan?. Apa manfaat bahan A, B, C untuk tubuh?  

Hal-hal seperti itu sama dengan kegiatan melatih kemampuan kognitif melalui kegiatan matematika dan sains yang menyenangkan bagi anak.

5. Meningkatkan kepercayaan diri

Berhasil membuat sesuatu akan memunculkan rasa puas dalam diri setiap orang baik itu orang dewasa ataupun anak-anak. Pupuk rasa percaya diri ketika menghasilkan suatu karya sesederhana apapun itu seperti saat anak mampu membuat cemilan sendiri. Dan beri apresiasi terhadap keberanian mengambil keputusan yang dilakukan anak mulai proses try and error ketika memasak. Dengan perlakuan seperti itu, anak akan terbiasa untuk percaya terhadap diri sendiri dan sabar menjalani setiap proses.

6. Melatih kepekaan sosial

Setelah mengatahui proses dari terciptanya suatu masakan, anak diharapkan mampu menghargai setiap makanan dan upaya orangtua/oranglain yang membuatkannya makanan, sehingga paham konsep bahwa tidak baik menyia-nyiakan makanan dan bersyukur atas makanan yang diberikan Allah. Serta jangan lupa untuk mengajarkan anak berbagi. Dengan cara seperti ini aka terlatih kepekaan sosialnya dengan cara yang sederhana.

Hal yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai memaksa hal yang belum di mampui anak. Sebisa mungkin tetap menjaga kondisi belajar yang menyenangkan dan penuh makna di dapur bersama bunda. :)

salam hangat,

(ditulis oleh: Eliza Barokah)



Komentar